Amsal
1:8-9
Ibu
memiliki posisi yang sangat penting di dalam pendidikan anak. Ajaran ibu menjadi
dasar penting bagi perkembangan hidup seseorang. Jika ibu memberikan pendidikan yang
tidak benar maka anakpun akan tumbuh dengan tidak benar. Kedekatan ibu
dan anak adalah suatu kedekatan yang muncul secara alami dimulai sejak anak
berada dalam kandungan ibu. Dari proses kehamilan sampai kelahiran hingga
anak mulai bertumbuh sampai usia remaja, anak cenderung lebih dekat kepada ibu.
Ibu memang memiliki afeksi yang mendalam kepada anak-anaknya karena aspek
kedekatan fisik dan emosi yang ditimbulkan sejak kehamilan. Afeksi yang
dalam ini membuat ibu memiliki keunggulan dan keunikan di dalam mendidik
anak-anaknya. Ibu secara umum lebih sabar di dalam mendidik dan
memberikan pengajaran kepada anak dibanding dengan ayah. Kesabaran ini
memberi atmosfir yang nyaman dan menyenangkan bagi anak di dalam proses belajar
mereka. Kesabaran juga menyebabkan ibu rela untuk mengajar dalam waktu
lebih lama dan lebih rela untuk menyederhanakan apa yang diajarkannya.
Implikasinya adalah pengajaran ibu lebih mudah diterima oleh anak.
Walaupun ada implikasi negatifnya, seringkali kepositifannya lebih kiat dari
kenegatifannya, atau paling tidak anak tidak mempersoalkan kenegatifannya.
Peran
ibu dalam pendidikan anak akhirnya mendapatkan dorongan yang kuat sekali dari
aspek alamiah afeksi yang ada. Disinilah letak peran ibu yang sangat
kritis bagi pertumbuhan anak-anaknya. Iklim kedekatan dan kecenderungan
anak untuk menerima ajaran ibu perlu ditemui dengan ajaran yang benar dan
sesuai. Jika ajaran yang disampaikan adalah ajaran yang tidak benar maka
sangatlah sulit bagi anak untuk menolaknya. Di Alkitab ada banyak contoh
anak-anak yang tumbuh di bawah ajaran ibunya dan melangkah di jalan yang keliru.
Misalnya Yakub yang mengikuti ajaran ibunya dan melakukan dosa yang besar yaitu
menipu Ishak ayahnya sendiri. Misalnya juga Abiam raja Yehuda anak
Rehabeam yang dikatakan di 1 Raja-Raja 15 melakukan apa yang jahat di mata
Tuhan, disebutkan nama ibunya adalah Maakha. Maakha adalah anak Abisalom,
yaitu anak Daud yang memberontak. Dan Maakha ini disebutkan di 1
Raja-Raja 15:13 adalah seorang yang melakukan hal yang jahat di mata Tuhan,
karena menyembah dewa Asyera. Pengaruh Maakha kepada Abiam sangat besar
sehingga Abiam mengikuti langkah ibunya. Kekritisan pengajaran ibu kepada
anak-anaknya tidak dapat dianggap enteng. Maka perlu disadari oleh semua
ibu untuk berhati-hati dalam mendidik anak-anaknya.
Salomo
di kitab Amsal sedang mengajar anaknya untuk mengikuti ajaran ibunya. Tentunya
asumsinya adalah bahwa ajaran ibu adalah ajaran yang benar. Ajaran ibu yang
benar ini akan menghiasi diri anak menjadi kemuliaan dan kehormatan dia.
Tetapi jika ajarannya adalah ajaran yang jahat, maka hanya akan membawa kepada
kematian dan kehancuran. Kebenaran tidak boleh dikompromikan walaupun ada
afeksi yang mendalam terhadap anak. Natur berdosa manusia akan berupaya
menolak kebenaran, tetapi ibu yang benar akan tetap berdiri teguh atas
kebenaran dan menginginkan anak tunduk dan berpegang kepada kebenaran seumur
hidupnya, sama dengan dia juga tunduk dan berpegang pada kebenaran.
Kadang kala ada afeksi yang justru harus ditekan supaya anak boleh dikoreksi
dan berjalan kembali di jalan yang benar. Salah
satu contoh pendidikan yang benar oleh seorang ibu kepada anaknya tertulis di
Amsal 31:1-9:
1Inilah perkataan Lemuel, raja Masa, yang
diajarkan ibunya kepadanya. 2Apa yang akan kukatakan,
anakku, anak kandungku, anak nazarku? 3Jangan berikan
kekuatanmu kepada perempuan, dan jalanmu kepada perempuan-perempuan yang
membinasakan raja-raja. 4Tidaklah pantas bagi raja, hai
Lemuel, tidaklah pantas bagi raja meminum anggur, ataupun bagi para
pembesar mengingini minuman keras, 5jangan sampai karena
minum ia melupakan apa yang telah ditetapkan, dan membengkokkan hak
orang-orang yang tertindas. 6Berikanlah minuman keras
itu kepada orang yang akan binasa , dan anggur itu
kepada yang susah hati. 7Biarlah ia minum dan
melupakan kemiskinannya, dan tidak lagi mengingat kesusahannya. 8Bukalah
mulutmu untuk orang yang bisu, untuk hak semua orang yang merana.
9Bukalah mulutmu, ambillah keputusan secara adil dan
berikanlah kepada yang tertindas dan yang miskin hak mereka.
Pengajaran demikianlah yang seorang ibu perlu berikan
kepada anaknya. Di dalamnya sarat kebenaran dan ketegasan. Ibu
Lemuel berdiri di atas kebenaran dan menginginkan anaknya berjalan di dalam
kebenaran seumur hidupnya.
No comments:
Post a Comment